Anda tentu mengetahui alat defibrillator bukan ? Pertama kali kita akan sedikit heran, yang kita ketahui sebelumnya adalah bahwa sengatan listrik dapat membuat manusia mati. Ini malah sebaliknya, sengatan listrik justru dapat menyelamatkan jiwa manusia. Bukan terjadi begitu saja, namun tentunya ada histrinya. Berikut ini sedikit pengetahuan mengenai sejarah defibrillator yang kita ulas secara singkat dari sumber Wikipedia.
Ada banyak sekali penemuan – penemuan yang digagas oleh ilmuan kedokeran dan ahli kelisrikan di masa itu. Namun tidak semua memperoleh keberhasilan, sebagian diteruskan dan sebagiannya lagi tidak diketahui entah berhasil atau tidak. Seperti Dr. Albert Hyman seorang dokter di Rumah Sakit Beth Davis. Beliau mencoba menemukan cara lain untuk menyuntikan obat agar langsung menuju ke jantung dengan menggabungkan sengatan listrik dan injeksi obat. Ini berlangsung sekitar tahun 1933, dan tidak diketahui keberhasilan atau kelanjutannya.
Pada tahun 1899 dua orang ahli fisiologi Universitas Geneva di Switzerland Jean Louis Prevost dan Frederic Batelli menemukan bahwa sebuah kejutan listrik dengan energi kecil dapat membuat fibrilasi ventrikel. Hal ini mereka lakukan pada hewan anjing. Di samping itu, dengan muatan yang lebih besar, kejutan tersebut ternyata dapat membuat fibrilasi kembali normal. Inilah yang menjadi daras penemuan defibrillator modern seperti sekarang ini.
Sejarah defibrillaton berlanjut pada penemuan yang konon melahirkan alat defibrillator eksternal seperti sekarang ini. Adalah seorang insinyur kelistrikan William Kouwenhoven, mengadakan studi tentang hubungan antara kejutan listrik dan pengaruhnya terhadap jantung manusia. Penelitian ini dilakukan di tahun 1930 ketika William masih berstatus Mahasiswa di Takultas Teknik Uniersitas John Hopkins.
Dalam penelitiannya tersebut, William membuat sebuah perangkat untuk lompatan awal jantung. Dari sini ia menemukan defibrillator dan juga mengujinya pada anjing seperti halnya Batelli dan Prevost.
Awalnya semua penelitian tentang alat kejut jantung atau defibrillator diuji coba pada hewan. Baru di tahun 1947 penggunaan defibrillator pertama pada manusia. Dilakukan oleh seorang professor bedah dari Universitas Case Western Resrve. Beck memiliki sebuah teori bahwa fibrilasi ventrikel sering terjadi di jantung yang pada dasarnya sehat. Dengan kata lain pasti ada cara untuk menyelamatkannya.
Profesor ini mecoba menggunakan tekniknya ini pada seorang anak laki – laki berusia 14 tahun yang tengah menjalani operasi karena menderita cacat bawaan di bagian dadanya. Defibrillator ini dikenakan pada jantung secara langsung dengan pembukaan atau pembedahan pada dadanya. Dengan pijat jantung manual (Resusitasi Jantung Paru) selama 45 menit dan Beck menggunakannya dengan elektroda yang disentuhkan pada kedua sisi jantung.
Pada awal mula penemuannya, alat defibrillator menggunakan arus bolak-balik yang ditranformasikan dari 110 – 240 Volt yang tersedia sampai dengan 300 dan 1000 Volt. Dilakukan dengan menggunakan elektroda yang disebut dengan “Paddle”. Namun hal ini justru kebanyakan tidak berhasil secara efektif, malah menimbulkan kerusakan pada sel – sel oto jantung. Defibrillator dengan mesin arus bolak – balik (AC) dan menggunakan transofmator ini ternyata juga menimbulkan berbagai kesulitan, termasuk juga ukuran yang besar dan berat sehingga sanagt sulit untuk dibawa karena harus dibawa dengan menggunakan roda.
Tidak hanya itu, di awal – awalnya selain ukuran unit yang besar, defibrillator juga hanya mungkin dilakukan secara internal yakni pada kondisi dada terbuka selama proses operasi. Kemudian pada pertengahan tahun 1950 an seorang dokter yaitu Dr V. Eskin dibantu oleh A. Klmiv menerapkan sebuah defibrillator eksternal dari luar jantung dengan menggunakan tegangan AC 1000 volt selama 100 – 150 milisecond.
Sejarah defibrillator berlanjut pada penggunaan tegangan arus searah degan menggunakan sebuah kapasitor keping sejajar. Dicatat dan dilaporkan oleh N. L. Gurvich dan G. S. Yunyev pda tahun 1939. Baru di tahun 1947 karya mereka dilaporkan dalam jurnal kesehatan di barat. Di thun 1952 sebuah pabrik elektromekanik memproduksi sebuah serial defibrillator.
Sejak itu, berbagai penemuan – penemuan moden pengembangan dari penemuan defibrillator awal mulai bermunculan. Penyempurnaan dan juga mekanisme yang lebih mendetail dilakukan sehingga sampai pada penggunaan gelombang biphasic terpotong sebagaimana kita ketahui pada kebanyakan defibrillator sekarang ini.
Ada banyak sekali sejarah defibrillator yang tidak bisa kita ketahui. Tentunya kita bersyukur dengan penemuan yang ada hingga sekarang ini. Kemudahan penggunaan dan juga ketersediaannya amat membuat kita terbantu. Terlebih lagi alat ini berurusan dengan keselamatan jiwa, tentunya sangat dibutuhkan oleh orang banyak. Demikian pembahasan kali ini semoga bisa menambah sedikit pengetahuan kita bersama.
Langsung saja kunjungi katalog AED defibrillator apabila anda membutuhkan alat AED atau Defibrillator Manual untuk kebutuhan rumah sakit, klinik, unit emergency, hotel, bandara, resort dan tempat lainnya. Kami adalah distributor defibrillator resmi di Indonesia, ada banyak tipe, model dan merk yang kami tawarkan dengan harga terbaik. Sekian, semoga bermanfaat !