Cara menggunakan defibrillator pada dasarnya mudah. Meskipun ada banyak jenis, tipe dan merk yang terlihat tidak sama namun secara umum alat tersebut memiliki fungsi yang sama. Meskipun demikian lebih mana lagi apabila anda sedikit banyak mempelajari dan berlatih cara penggunaannya agar tidak salah langkah, dan bisa mengajarkannya pada orang lain.
Dalam tulisan kali ini, kita akan belajar salah satu contoh prosedur penggunaan alat defibrillator dan bebrapa tindakan lain yang terkait. Sebenarnya anda tidak perlu khawatir karena pada semua jenis defibrillator terdapat instruksi / panduan / protokol yang akan menuntun penggunanya langkah demi langkah penggunaan. Dan hanya anda cukup mengikuti perintah suara tersebut.
Cara Menggunakan Defibrillator
Berikut ini sedikit ilustrasi pengantas sebelum kita masuk pada step – step atau tahap apa yang perlu kita lakukan dalam proses defibrilasi. Apabila anda menemukan seseorang yang sedang mengalami serangan jantung dengan ciri tidak sadarkan diri, tidak merespon, tidak bernafas atau bernafas dengan tidak normal, langkah pertama yang bisa anda lakukan adalah memberikan RJP (Resusi Jantung Paru) atau CPR dalam bahasa inggris.
Hal ini bertujuan untuk menjaga aliran darah tetap mengalir ke otak dan ke seluruh tubuh sehingga pasokan oksigen tetap ada. Yang anda bisa lakukan selain itu adalah menghubungi kontak layanan kesehatan terdekat. Apabila kebetulan anda sendirian, maka jangan tinggalkan orang tersebut dan tetap laukan Resusitasi dan mintalah pertolongan pada orang yang lewat untuk membantu anda.
Di negara – negara maju kita tidak terlalu sulit mendapatkan alat Defibllator di berbagai tempat keramaian dan fasilitas publik. Sehingga anda bisa mendapatkan alat tersebut dengan cepat tanpa harus menunggu petugas medis datang ke lokasi. Baiklah, kita anggap anda sudah mendapatkan alat Defibrillator dan siap untuk menggunakannya.
Langkah – Langkah Penggunaan Defibrillator
- Hidupkan (nyalakan) alat defibrillator (AED) dengan menekan tombol ON
- Ambil bantalan elektroda (Pads AED) dan kelupas lapisan bagian bawahnya kemudian tempelkan pada dada pasien. Anda akan melihat cara pemasangan pads AED di gambar petunjuk yang terdapat pada alat tersebut
- Hingga anda melakukan hal ini, teruslah melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru)
- Apabila anda telah selesai memasang Elektroda Pads di dada pasien, hentikan RJP dan anda tidak boleh menyentuh pasien
- Secara otomatis, perangkat defibrillator (AED) akan menganalisa irama jantung pasien
- Defibrillator mulai menganalisa apakah diperlukan kejutan atau tidak. Jika iya, maka Defibrillator akan memberitahu anda untuk menekan tombol “Kejut”.
- Kemudian tekan tombol “Shock” untuk memberikan kejutan, ingat anda tidak boleh menyentuh orang tersebut
- Setelah kejutan selesai dilakukan, defibrillator akan memberitahu anda apakah anda perlu melanjutkan tindakan RJP ( Resusitasi Jantung Paru)
- Lanjutkan dengan kompresi dada dan memberikan nafas buatan hingga menunjukkan tanda kehidupan atau jantung kembali berdetak normal.
- Defibrillator akan memberitahu anda untuk berhenti apabila irama jantung sudah dapat teranalisa dengan baik
Nah, itulah salah satu contoh prosedur atau cara menggunakan defibrillator, tepatnya jenis defibrillator yang digunakan dalam ilustrasi diatas adalah AED atau Defibrillator Otomatis. Untuk anda yang membutuhkan perangkat defibrillator baik untuk kebutuhan medis atau untuk di Hotel, Resort, Pabrik dan tempat publik lainnya anda bisa lihat katalog produk AED kami. Sekian, semoga bermanfaat !
Baca juga : Perbedaan Defibrillator Biphasic Dan Monophasic
Assalamu’alaikum
Pak.. Defibilator philips milik saya. Tidak bisa masuk ke aplikasi… Hanya booting.. Mohon petunjuk nya pak
Silahkan anda tanyakan lngsung ke customer service kami yang nanti akan diteruskan ke bagian teknisi kami….
silahkan whatsapp ke nomor berikut : 0813 8903 2800